Info Dan Tips Kesehatan, Pendidikan, Sosial, Alam Dan Ragam Lainnya

Friday, January 16, 2015

Black Box yang Penuh Misteri

Unknown

Liputan6.com, Jakarta - Black box atau kotak hitam Pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan. Kotak itu punya 2 perekam, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Kini pihak KNKT tengah menginvestigasinya.

Kotak hitam itu sejatinya tak berwarna hitam, melainkan berwarna oranye. Invesitgator KNKT Ony Soeryo Wibowo‎ membeberkan sejarah dari si kotak hitam yang biasanya ditempatkan pada bagian ekor sebuah pesawat itu.
Warna oranye sengaja dipilih setidaknya karena 2 alasan. Pertama, untuk membedakan dengan semua komponen elektronik ‎di pesawat. Karena, semua komponen elektronik, baik yang besar sampai yang kecil, dinamai dengan black box.

"Semua komponen elektronik di pesawat disebut black box dan berwarna hitam. Nah untuk membedakan mana FDR dan CVR, maka kotak itu berwarna oranye," kata Ony di Posko Utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.

Ony mengatakan, dunia penerbangan internasional baru menyepakati FDR dan CVR berwarna oranye sekitar tahun 1980-an. Sebelumnya, semua komponen elektronik pada pesawat, termasuk FDR dan CVR, memang berwarna hitam. Tujuannya untuk menyerap hawa panas dan mengeluarkannya ke luar pesawat.

FDR dan CVR disebut juga sebagai kotak hitam lantaran punya filosofi tersendiri. Bahwa hitam identik dengan gelap dan diasosiasikan pada misteri.‎ Itu sebabnya, FDR dan CVR disebut sebagai kotak hitam karena merepresentasikan 'misteri' di balik kecelakaan sebuah pesawat.

"Disebut hitam, karena hitam merepresentasikan misteri. Dia merekam misteri dari sebuah peristiwa kecelakaan pesawat," kata Ony.

Kotak hitam sejak 1980-an diwarnai oranye juga karena alasan agar mudah ditemukan, selain juga supaya berbeda dengan kotak hitam lainnya yang ada di pesawat. Mengingat, kecelakaan sebuah pesawat tak dapat ditentukan terjadi di mana. Bisa di laut atau bisa juga di daratan. Sehingga, dengan warna khasnya itu, FDR dan CVR dapat 'menyala' di dalam gelap.

Lebih jauh Ony menjelaskan, bahwa pada pesawat umumnya juga memiliki lebih dari 2 alat perekam. Namun, semua aktivitas perekaman terpusat pada FDR dan CVR. Dan peletakan kedua perekam itu diletakan di bagian ekor juga karena maksud tertentu.

"Ditaruh di ekor itu untuk menghindarkan kerusakan parah saat terjadi benturan. Kalau diekor kan kemungkinan terkena benturannya paling kecil," ujar Ony.