Info Dan Tips Kesehatan, Pendidikan, Sosial, Alam Dan Ragam Lainnya

Monday, January 19, 2015

Jangan Hanya Ikuti Tren Diet, Mari Berhitung Porsi Kalori

Unknown

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keinginan untuk memiliki tubuh yang langsing dan keren bisa membuat seseorang rela melakukan apa saja. Mulai dari mencoba berbagai diet yang sedang populer, pantang makanan tertentu, sampai melewati satu waktu makan. Sayangnya berbagai usaha tersebut seringkali berakhir dengan kegagalan.

Menurut pakar penurunan berat badan, dr.Grace Judio Msc, minimnya informasi yang dimiliki membuat orang sering gagal menjalankan suatu metode diet.

"Kalau ingin diet harus tahu tujuannya, jangan hanya ikut-ikutan tren diet," katanya sesuai acara final Kompetisi LightWEIGHT Challenge di Jakarta (17/1/14).

Ia mengatakan, dalam menurunkan berat badan atau ingin menjaga agar berat badan tidak naik, yang harus dilalakukan adalah mengontrol asupan kalori.

"Kalori yang masuk harus lebih kecil daripada kalori yang dikeluarkan. Bukan hanya porsi yang dikurangi tapi kalorinya, misalnya membatasi gula, tepung, dan minyak," kata dokter yang banyak menangani pasien obesitas ini.

Untuk itu orang yang ingin diet harus memahami penghitungan dan perbandingan kalori. Misalnya, dalam satu donat ternyata jumlah kalorinya setara dengan 1,5 piring nasi. Dengan demikian kita bisa memilih makanan. Karena itu, perkaya ilmu Anda akan kontrol kalori ini melalui sumber terpercaya, misalnya dengan berkonsultasi dengan dokter ahli gizi.

Penghitungan kalori juga akan membuat kita akan mengonsumsi makanan yang besar tapi mengenyangkan namun kalorinya kecil. Pola makan seperti ini lebih mungkin dilakukan dalam jangka panjang.

"Terlalu ketat dalam diet dalam jangka pendek memang bisa menurunkan berat, tapi memeliharanya jauh lebih susah. Apalagi kalau hanya ikut-ikutan dan tak tahu prosedur yang baik seperti apa. Hal ini justru bisa menyebabkan stres dan berujung pada makan berlebihan," tuturnya.

Grace juga menekankan pentingnya memiliki motivasi dari dalam diri agar kita tidak mudah tergoda untuk makan berlebihan. (Kompas.com/Monica Erisanti)